PEWARNAAN GRAM !!!!
Melihat dan mengamati bakteri dalam
kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu tidak berwarna juga
transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salah satu cara paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Pewarnaan Gram adalah metode untuk
mengidentifikasi bakteri dengan memberikan pewarnaan menggunakan beberapa
larutan. Pewarnaan Gram dilakukan agar mengatahui karakteristik bakteri
berdasarkan jenis penyusun selnya. Metode pewarnaan Gram dilakukan dengan
pemberian larutan kristal violet, sfranin, iodine, alkohol, dan aquades. Prinsip
pewarnaan Gram yaitu saat diberikan kristal violet maka bakteri Gram positif
akan menyerap
zat warna ungu, ketika bakteri Gram negatif maka akan melepas zat warna ungu tetapi menyerap warna sekunder (safranin).
zat warna ungu, ketika bakteri Gram negatif maka akan melepas zat warna ungu tetapi menyerap warna sekunder (safranin).
Bagaimana cara melakukan
identifikasi dengan metode pewarnaan Gram??
Nah, berikut adalah cara melakukan
identifikasi mikroba dengan menggunakan metode pewarnaan Gram. Bakteri
yang akan ingin diidentifikasi yaitu bakteri Lactobacillus casei. Alat-alat yang digunakan dalam identifikasi bakteri
metode pewarnaan Gram adalah ose bundar, cawan petri, tabung reaksi, kaca
preparat, kaca objektif, bunsen, pipet tetes, gegep, dan mikroskop elektron. Bahan-bahan
yang digunakan adalah tisu, kristal violet, safranin, iodin, alkohol, quades
dan bakteri Lactobacillus casei.
Pertama-tama
dilakukan sterilisasi pada meja kerja. Semua alat disterilkan dengan
menggunakan senyawa desinfektan yaitu alkohol. Kaca preparat difiksasi
menggunakan bunsen. Setelah itu
READ MORE...
koloni bakteri Lactobacillus casei digoreskan diatas kaca preparat yang telah steril dengan menggunakan ose bundar. Kaca preparat difiksasi kemudian teteskan larutan kristal violet pada sampel Lactobacillus casei dan tunggu hingga 1 menit. Kaca preparat dibilas dengan aquades dan lakukan fiksasi kembali. Iodin diteteskan pada bakteri dan tunggu hingga 30 detik kemudian dibilas kembali dengan menggunakan aquades. Kaca preparat kembali difiksasi, lalu alkohol diteteskan pada bakteri dan bilas dengan aquades dan fiksasi kembali. Safranin diteteskan pada bakteri dan bilas dengan menggunakan aquades. Kaca preparat difiksasi fiksasi dan bakteri ditutup dengan kaca objektif. Terakhir dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron.
READ MORE...
koloni bakteri Lactobacillus casei digoreskan diatas kaca preparat yang telah steril dengan menggunakan ose bundar. Kaca preparat difiksasi kemudian teteskan larutan kristal violet pada sampel Lactobacillus casei dan tunggu hingga 1 menit. Kaca preparat dibilas dengan aquades dan lakukan fiksasi kembali. Iodin diteteskan pada bakteri dan tunggu hingga 30 detik kemudian dibilas kembali dengan menggunakan aquades. Kaca preparat kembali difiksasi, lalu alkohol diteteskan pada bakteri dan bilas dengan aquades dan fiksasi kembali. Safranin diteteskan pada bakteri dan bilas dengan menggunakan aquades. Kaca preparat difiksasi fiksasi dan bakteri ditutup dengan kaca objektif. Terakhir dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron.
Berikut hasil pewarnaan gram jika dilihat dengan menggunakan
mikroskop :
1. Bakteri Gram positif merupakan bakteri
yang mempertahankan zat warna kristal violet (ungu) pada saat proses pewarnaan
Gram, sehingga jika dilihat dengan menggunakan mikroskop akan berwarna ungu. Contoh
bakteri Gram positif dalam bidang pangan yaitu Lactobacillus, Acetobacter, Leuconostoc, Prepionibacterium
dan sebagainya.
2.
Bakteri Gram negatif merupakan bakteri
yang tidak mempertahankan zat warna kristal violet, melainkan hanya
mempertahankan zat warna pada safranin, sehingga ketika dilihat dengan
menggunakan mikroskop akan terlihat berwarna merah. Contoh bakteri gram negatif
yaitu Salmonella, Clostridium perfringens
dan Vibrio
parahaemolyticus
wah keren sangat bermanfaat
BalasHapusMakasih infonya
BalasHapuspewarnaaan gram hanya bisa sama bakteri saja ya min? kalau dengan mikroba lain apa bisa seperti khamir atau kapang ?
BalasHapus